Rabu, 12 Agustus 2009

Keutamaan Tasbih

Allah swt., telah mengawali tujuh surah dalam Kitab-Nya yang mulia dengan lafazh tasbih. Selain itu, tidak sedikit ayat Al-Qur`an yang mengandung lafazh tasbih, yang telah diturunkan Allah swt. di dalam Kitab-Nya (Al-Qur`an) dengan tujuan agar kita menjadi orang-orang yang selalu bertasbih dengan memuji-Nya.

Allah swt. berfirman: “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada satupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Israa` [17]: 44)

Allah swt. berfirman: “dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang.” (QS. Thaahaa [20]: 130)

Rasulullah saw. bersabda: “Ada dua kalimat yang ringan di lidah, berat di timbangan amal dan disukai oleh Dzat Yang Maha Pemurah, yaitu: Subhaanallaahi wa bihamdihi, Subhaanallaahil-’Azhiim (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung).” Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa`i dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah ra..

Nabi saw. bersabda: “Perkataan yang paling disukai Allah swt. ada empat, yaitu: Subhaanallaah (Maha Suci Allah), Alhamdulillaah (Segala puji hanya milik Allah), Allaahu Akbar (Allah Maha Besar) dan Laa`ilaaha illallaah (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah). Tidak ada masalah bagimu (untuk memilih) perkataan mana yang akan kamu ucapkan terlebih dahulu.” Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Muslim dari Samurah bin Jundub ra..

Nabi saw. bersabda: “Barangsiapa yang bertasbih kepada Allah setiap habis shalat sebanyak 33 kali, bertahmid kepada Allah sebanyak 33 kali, dan bertakbir kepada Allah sebanyak 33 kali hingga jumlahnya menjadi 99 kali, lalu pada bilangan keseratus dia mengucapkan Laa`ilaaha illallaah wahdahuu laa syariika lah, lahul-mulku wa lahul-hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai`in qadiir (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Tuhan satu-satunya yang tidak ada sekutu bagi-Nya; Hanya milik-Nya-lah semua kerajaan dan hanya milik-Nya-lah segala puji; Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu), maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.” Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Muslim dari Abu Hurairah ra..

Nabi saw. bersabda: “Sungguh bila aku mengucapkan Subhaanallaah wal-hamdulillaah wa laa`ilaaha illallaah wallaahu akbar (Maha Suci Allah, segala puji hanya milik Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar), maka hal itu lebih aku cintai daripada segala sesuatu yang di atasnya matahari terbit (maksudnya bumi dan segala isinya).” Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah ra..

Nabi saw. bersabda: “Bacaan tasbih (akan mengisi) separoh timbangan amal, bacaan Alhamdulillah akan memenuhinya, dan bacaan laa`ilaaha illallaah tidak ada satu pun penutup yang menjadi penghalang antara ia dengan Allah hingga ia sampai kepada-Nya.” Hadits ini diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Ibnu Umar ra..

Nabi saw. bersabda: “Maukah kalian bila aku beritahu tentang sesuatu yang telah diajarkan Nabi Nuh kepada puteranya: Aku menyuruhmu untuk mengucapkan Subhaanallaahi wa bihamdih (Maha Suci Allah dan segala puji hanya milik-Nya), karena sesungguhnya ia merupakan (bentuk) shalat dan tasbihnya makhluk-makhluk lain (selain manusia), yang dengannya Allah memberi rezeki kepada makhluk-makhluk itu.” Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dari Jabir ra. (kanz).

Nabi saw. bersabda: “Barangsiapa yang membaca Subhaanallaahi wa bihamdih sebanyak seratus kali dalam satu hari, maka dosa-dosanya akan dihapus meskipun sebanyak buih di lautan.” Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Bukhari, Muslim, Nasa`i dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah ra..

1 komentar:

Terima kasih atas komentar Anda