Peperangan telah terjadi antara kaum Muslimin dengan pasukan Salib. Dalam peperangan itu, Allah swt. memberikan pertolongan-Nya kepada kaum Muslimin dan panglima perang mereka, Shalahuddin Al-Ayyubi. Setelah peperangan selesai, Shalahuddin mendengar teriakan dan tangisan seorang wanita: “Aku ingin bertemu dengan panglima kalian yang bernama Shalahuddin!”
Shalahuddin: “Apa yang kamu inginkan, wahai wanita?”
Sang wanita: “Pasukanmu telah menahan suamiku dalam peperangan yang terjadi antara kami dengan kalian, lalu mereka mengambil anakku.”
Shalahuddin: “Sesungguhnya suamimu telah datang untuk memerangi kami dan menjajah negeri kami. Sungguh bukan kami yang memulai peperangan!”
Sang wanita: “Lalu bagaimana dengan anakku yang masih kecil, wahai pemimpin kaum Muslimin?”
Shalahuddin: “Apakah kamu tahu siapa nama orang yang mengambil anak itu darimu?”
Sang wanita: “Aku tidak tahu!”
Shalahuddin: “Wahai pasukan, carilah anak wanita ini dan bawalah ke sini sekarang juga!”
Sang wanita: “Itu dia anakku. Terima kasih, wahai Panglima yang penyayang. Terima kasih banyak!”
Shalahuddin: “Sesungguhnya Islam adalah agama yang penuh toleransi, penyayang dan adil. Ia tidak pernah memerintahkan kami untuk membunuh kaum wanita, anak-anak dan orang-orang yang sudah tua. Selain itu, kami tidak berperang kecuali untuk membela kebenaran dan kami tidak mau tunduk kepada penguasa yang zhalim atau melampaui batas. Inilah ajaran-ajaran agama kami, wahai wanita!”
Sang wanita: “Aku harap engkau mau memaafkan suamiku, karena sebenarnya dia adalah seorang laki-laki yang baik dan tidak menyukai peperangan. Mereka telah menipunya dengan mengatasnamakan Salib hingga akhirnya dia pun ikut berperang bersama mereka.”
Shalahuddin: “Wahai pasukan, sungguh aku telah memaafkan orang itu. Cepat bebaskan dia!”
Sang wanita: “Terima kasih, wahai Panglima yang agung!”
Shalahuddin: “Berterima-kasihlah kepada Allah, karena Dia-lah yang telah menyelamatkan suamimu!”
Sang wanita: “Sesungguhnya agama kalian lebih baik daripada agama kami. Apa yang harus dilakukan oleh orang yang ingin masuk ke dalamnya?”
Shalahuddin: “Imanilah bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah! Lalu lakukanlah apa yang diperintahkan Islam dan jauhilah apa yang dilarangnya!”
Sang wanita: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”
Shalahuddin: “Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan mereka dari api neraka dan memasukkan mereka ke dalam agama Islam.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar Anda