Sabtu, 04 April 2009

Keutamaan Membaca Istighfar

Allah swt. berfirman: "Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah dan mohonlan ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang Mukmin, laki-laki dan perempuan." (QS. Muhammad [47]: 19)
Allah swt. berfirman: "maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai." (QS. Nuuh [71]: 10-12)
Allah swt. berfirman: "Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah)." (QS. Adz-Dzaariyaat [51]: 17-18)
Allah swt. juga berfirman: "Katakanlah: 'Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'" (QS. Az-Zumar [39]: 53)
Rasulullah saw. bersabda: "Demi Allah, sesungguhnya aku selalu beristighfar (memohon ampun) kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam satu hari sebanyak 70 kali lebih." Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu Hurairah ra..
Nabi saw. bersabda: "Barangsiapa yang memohonkan ampunan untuk orang-orang Mukmin, laki-laki dan perempuan, maka akan dicatat baginya (pahala) satu kebaikan untuk setiap permohonan ampunan bagi satu orang Mukmin laki-laki dan satu orang Mukmin perempuan." Hadits ini diriwayatkan oleh Thabrani dari 'Ubadah ra..
Nabi saw. bersabda: "Barangsiapa yang memohonkan ampunan untuk orang-orang Mukmin, laki-laki dan perempuan, setiap hari sebanyak 27 kali, maka dia termasuk ke dalam golongan orang-orang yang doanya dikabulkan dan orang-orang yang karena mereka penduduk bumi ini diberi rezeki (oleh Allah)." Hadits ini diriwayatkan oleh Thabrani dari Abu Darda` ra..
Nabi saw. bersabda: "Allah swt. telah menurunkan dua hal yang dapat mendatangkan keamanan bagi umatku (dari adzab Allah). Allah berfirman: 'Dan Allah sekali-kali tidak akan mengadzab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengadzab mereka, sedang mereka meminta ampun.' Jika aku telah tiada, maka aku tinggalkan di tengah-tengah mereka (kesempatan untuk) memohon ampunan hingga datangnya hari kiamat." Hadits ini diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Abu Musa ra..
Nabi saw. bersabda: "Barangsiapa yang selalu beristighfar, maka Allah akan menjadikan untuknya kelapangan dari setiap kesusahan, jalan keluar dari setiap kesulitan, lalu Allah akan memberikan kepadanya rezeki yang tidak disangka-sangka." Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud dan Ibnu Majah dari Ibnu Abbas ra..
Nabi saw. bersabda: "Barangsiapa yang memohon ampun kepada Allah setiap habis shalat sebanyak tiga kali, lalu dia mengucapkan: Astaghfirullaahil-ladzii laa`ilaaha illaa Huwal-hayyul-qayyuum wa atuubu ilaih (Aku memohon ampunan kepada Allah yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia, Yang Maha Hidup dan terus menerus mengurusi makhluk-makhluk-Nya, dan aku bertaubat kepada-Nya), maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun (dosa karena) dia telah lari dari medan pertempuran." Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya'la dan Ibnu As-Sunni dari Al-Barra` ra..
Nabi saw. bersabda: "Barangsiapa yang ketika hendak beranjak ke tempat tidurnya membaca: Astaghfirullaahal-ladzii laa`ilaaha illaa Huwal-hayyul-qayyuum wa atuubu ilaihi (Aku memohon ampunan kepada Allah yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia, Yang Maha Hidup dan terus menerus mengurusi makhluk-makhluk-Nya, dan aku bertaubat kepada-Nya), sebanyak tiga kali, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan, meskipun sebanyak jumlah daun pohon-pohonan, meskipun sebanyak pasir yang lembut, dan meskipun sebanyak jumlah hari (umur) dunia ini." Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Tirmidzi dari Abu Sa'id ra..
Nabi saw. bersabda: "Tuan (pemimpin) istighfar adalah bila kamu membaca: Allaahumma anta Rabbii laa`ilaaha illaa anta khalaqtanii wa ana 'abduka wa 'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu, a'uudzu bika min syarri maa shana'tu abuu`u laka bini'matika 'alayy wa abuu`u bidzanbii faghfirlii fa`innahu laa yaghfirudz-dzunuuba illaa anta (Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkau telah menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu, dan aku akan selalu berada pada janjiku kepada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang aku perbuat. Dengan limpahan nikmat-Mu kepadaku, aku kembali kepada-Mu dan aku bertaubat dari dosa-dosaku. Maka, ampunilah aku karena sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau). Barangsiapa yang mengucapkannya di waktu siang dengan yakin sepenuhnya (dengan apa yang dia ucapkan), lalu dia mati pada hari itu yaitu sebelum dia memasuki waktu sore, maka dia termasuk penghuni surga. Barangsiapa yang mengucapkannya di waktu malam dengan yakin sepenuhnya (dengan apa yang dia ucapkan), lalu dia mati pada hari itu yaitu sebelum dia memasuki waktu pagi, maka dia termasuk penghuni surga." Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Nasa`i dari Syaddad bin Aus ra..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar Anda