Rabu, 14 Juli 2010

Suamiku Selingkuh Dengan Wanita Lain

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam kenal Ustadz. Saya adalah seorang wanita yang sudah menikah selama 4 tahun, tapi sampai sekarang belum dikaruniai anak. Ustadz, saya ingin bercerita tentang kehidupan rumah tangga saya. Semoga Ustadz berkenan memberikan nasehat kepada saya.
Sejak tahun pertama pernikahan, saya sudah dihadapkan pada suatu cobaan yang sangat berat. Suami saya berselingkuh dengan wanita lain. Selama 2 bulan, saya ditinggalkan oleh suami tanpa ada pesan apapun. Pada saat itu, saya memutuskan untuk bekerja. Setelah 1 bulan saya bekerja, tiba-tiba suami saya datang dan meminta saya untuk kembali. Saya pun menerima ajakan suami. Selama 6 bulan sejak itu, kami hidup rukun. Namun sayangnya, kejadian yang sama terulang kembali.
Suami saya meminta maaf lagi, dan saya pun menerima permintaan maafnya. Ustadz, kejadian seperti itu sudah 3 kali terjadi dalam kurun waktu 4 tahun pernikahan kami. Tapi Alhamdulillah, sedikit demi sedikit suami saya mulai berubah. Sekarang suami saya bekerja di Jakarta. Sudah setahun lebih dia bekerja di sana. Namun, hingga sekarang dia tidak kunjung mengajak saya untuk hidup bersama-sama di Jakarta. Bila saya bertanya kenapa saya tidak boleh ikut, dia selalu menjawab bahwa waktunya belum tepat.
Sekarang saya tinggal dengan mertua. Ustadz, saya selalu diliputi rasa ketakutan dan kekhawatiran bila kejadian yang sama terulang kembali. Saya benar-benar ingin hidup bersama suami, membangun rumah tangga yang semestinya dimana didalamnya ada kami berdua. Apa yang harus saya lakukan, Ustadz? Sebelum dan sesudahnya, saya ucapkan terima kasih. Semoga Ustadz berkenan memberikan nasehatnya kepada saya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
X-….
Jawaban:

Wa’alaikumussalam Wr. Wb.
Salam kenal juga, wahai Saudariku. Mudah-mudahan silaturahim kita diridhai ALLAH swt., amin ya Robbal-‘alamiin. Pada zaman sekarang ini, perselingkuhan merupakan hal yang sudah tidak aneh lagi. Banyak laki-laki dan wanita yang sudah menikah yang terlibat kasus perselingkuhan. Faktor penyebabnya pun beraneka ragam, di antaranya:
1. Ingin menghindari masalah rumah tangga atau masalah pribadi.
2. Memiliki keimanan dan ketakwaan yang rendah.
3. Gemar bermain cinta dengan yang bukan isteri/suami resmi.
4. Memiliki nafsu birahi yang tinggi dan tidak terkontrol.
5. Mempunyai sifat dan bakat playboy/playgirl sejak sebelum menikah.
6. Suami atau isteri tidak bisa membahagiakan/menyenangkan dirinya.
7. Sifat mau menang sendiri atau ego pada pasangan.
8. Rasa ingin coba-coba bagaimana rasanya selingkuh.
9. Pertengkaran dalam rumah tangga.
10. Tidak menepati janji suci/komitmen pernikahan.
11. Dorongan atau pengaruh buruk dari lingkungan sekitar yang tidak baik.
12. Pasangan resmi tidak jujur ketika belum menikah sehingga menimbulkan kekecewaan.
13. Hobi yang menjurus ke arah perselingkuhan seperti clubbing, pijat, chatting dan lain-lain. (Sumber: http://id.shvoong.com)
Secara umum, faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua:
1. Faktor internal yang meliputi sifat atau karakter dasar suami/isteri dan kondisi rumah tangga.
2. Faktor eksternal yang meliputi pengaruh lingkungan dan kebiasaan buruk.
Saudariku, dalam kasus yang Anda hadapi, nampaknya perselingkuhan yang dilakukan suami Anda lebih disebabkan karena karakter dasar suami Anda yang –menurut saya- kurang baik. Bisa jadi karena suami memiliki keimanan dan ketakwaan yang rendah, gemar bercinta dengan wanita yang bukan isterinya, atau karakter-karakter yang tidak baik lainnya seperti yang telah disebutkan di atas. Mohon maaf, saya berani mengatakan seperti itu karena saya melihat kasus perselingkuhan ini sudah muncul pada tahun pertama pernikahan. Padahal, tahun pertama pernikahan merupakan tahun yang terindah dalam perjalanan rumah tangga hampir setiap pasangan suami-isteri, sehingga kemungkinan terjadinya perselingkuhan yang disebabkan oleh faktor-faktor lain kecil sekali.
Saya yakin, ketika ada seorang suami/isteri yang melakukan perselingkuhan pada tahun pertama pernikahan, maka hal itu lebih disebabkan karena faktor karakter yang buruk. Tentunya, hal itu juga disebabkan karena dia tidak memegang komitmen pernikahan, yaitu untuk mewujudkan rumah tangga yang sakinah, penuh mawaddah dan rahmah seperti yang disinyalir dalam firman ALLAH swt.: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar-Ruum [30]: 21)
Selain itu, perselingkuhan tersebut terjadi hingga tiga kali hanya dalam usia pernikahan 4 tahun. Ini menunjukkan bahwa suami Anda sudah terbiasa dengan hal itu sehingga sulit baginya untuk meninggalkan kebiasaan buruk tersebut. Apalagi, seperti yang Anda katakan, perselingkuhan itu terjadi lagi di saat rumah tangga Anda berdua sudah mulai rukun, hingga 6 bulan berjalan.
Saudariku, untuk merubah karakter buruk tersebut memang tidak mudah. Namun, hal itu bukan berarti tidak mungkin, asalkan Anda berdua mau berusaha untuk merubahnya. Apalagi seperti yang Anda katakan, saat ini sudah mulai ada perubahan pada diri suami Anda. Untuk mewujudkan hal itu, dibutuhkan kerja keras dan doa. Bila Anda benar-benar masih ingin hidup bersama dengan suami, maka tetaplah bersabar dan bantulah suami untuk berubah! Tunjukkan kepadanya bahwa Anda benar-benar mencintainya, kemudian lakukanlah hal-hal yang disukainya dan hindarilah hal-hal yang tidak disukainya. Berusahalah semampu mungkin agar Anda benar-benar menjadi “tambatan hatinya” sehingga dia tidak berpindah ke lain hati. Yakinlah bahwa perubahan tidak akan datang dengan sendirinya, tapi harus diupayakan, sesuai firman ALLAH swt.: “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sebelum mereka merubah diri-diri mereka." (QS. ar-Ra'du [13]: 11)
Salah satu upaya untuk merubahnya, Anda juga harus bersikap tegas. Jangan Anda terkesan sebagai wanita yang lemah yang bisa dipermainkan begitu saja oleh suami Anda. Karena kalau Anda masih seperti itu, maka Anda akan selalu dipermainkan dan kejadian serupa akan terulang kembali. Sekali-kali Anda perlu bersikap tegas kepadanya, seperti dengan memberi ancaman “Kalau terulang kembali, maka aku tidak mau bersatu lagi”. Anda tidak perlu takut, itu hanya sekedar gertakan. Mudah-mudahan suami Anda akan berfikir dua kali bila ingin mengulangi kembali kebiasaan buruknya itu.
Jangan lupa pula untuk selalu berdoa kepada ALLAH swt. agar suami diberi hidayah oleh-Nya. Ingatlah, bahwa doa merupakan senjata orang Mukmin. Yakinlah, bila kita memohon dengan kesungguhan hati kepada-Nya, maka Dia akan mengabulkan permohanan kita. Dalam kaitannya dengan alasan suami agar Anda tidak tinggal bersamanya saat ini, Anda harus husnuzh-zhon (berprasangka baik). Anggaplah bahwa apa yang dia katakan memang benar begitu adanya. Bersabarlah dan berusahalah terus untuk merubah diri suami Anda. Mudah-mudahan berhasil, amin. Wallaahu A’lam….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar Anda